Every family has their own battle. Saya sepakat dengan pernyataan ini. Masalah remeh temeh untuk satu keluarga, bisa saja berubah jadi masalah besar untuk keluarga lain. Pun sebaliknya.
Anak demam misalnya. Mungkin bukan masalah besar bagi keluarga A, karena sudah memiliki pengetahuan cukup dalam menghadapi kondisi anak yang sedang demam, ga gampang panik, dan ada support dari keluarga.
Berbeda halnya dengan keluarga B, menghadapi anak demam seakan dunia mau runtuh. Segala macam ditempuh, mulai dari curhat dan minta saran di sosial media hingga membawa anak ke sana ke mari untuk berobat baik secara medis maupun tradisional.
Padahal ada langkah-langkah yang wajib ditempuh dalam menghadapi demam pada anak. Yang paling pertama dan utama adalah jangan panik!
Pada dasarnya demam bukanlah suatu penyakit, melainkan pertanda bahwa tubuh sedang berjuang melawan penyakit. Suhu tubuh dikontrol oleh satu bagian otak yang disebut hipotalamus. Nah pada saat tubuh sedang menghadapi virus atau penyakit, maka secara otomatis hipotalamus akan bereaksi meningkatkan suhu tubuh agar sistem kekebalan tubuh bekerja melawan infeksi. Suhu tubuh yang tinggi akan membuat virus dan bakteri penyebab infeksi tidak mampu bertahan hidup dalam tubuh.
Untuk mengetahui demam atau bukan tidak bisa hanya dengan melalui rabaan tangan pada dahi, tapi sebaiknya dilakukan pengecekan dengan termometer. Suhu tubuh anak bisa lebih tinggi daripada perkiraan.
Saya pernah “terkecoh” tentang ini. Waktu umur Ridwan baru menjelang setahun. Saat meraba dahinya, kok panas banget yaaa. Dicek pake termometer di ketiak, suhunya ga sampai 39 derajat. Meluncurlah saya ke dokter anak karena muncul ruam-ruam merah di sekujur tubuhnya dan sepertinya gatal soalnya digaruk terus menerus. Nah saat suhu tubuhnya diukur sama dokter dengan termometer digital, angkanya sampai 40. Dokternya sampai bilang, wah panas banget ini bu. Barulah saya panik hiks.
Meskipun demam merupakan sebuah pertanda baik bahwa tubuh sedang berjuang melawan penyakit atau virus, jangan sampai suhunya meningkat terlalu tinggi. Pada anak-anak, suhu tubuh yang tinggi akan menimbulkan ketidaknyamanan dan iritasi. Bahkan pada bayi dan balita, demam tinggi bisa berisiko kejang.
Bukan sekali dua saya menghadapi kondisi di mana anak demam. Kalau demam sehabis imunisasi biasanya saya sudah lebih siap. Yang bikin panik biasanya demam yang tidak terduga.
Pernah di suatu waktu, sepulang bermain di luar rumah, tiba-tiba suhu tubuhnya meningkat cepat. Saya pikir hanya peningkatan suhu tubuh biasa, namanya juga abis lari-larian kan. Lah makin malam suhunya makin tinggi, mulailah saya khawatir. Saya evaluasi apa yang terjadi sebelumnya. Seharian itu saya sibuk karena sedang ada deadline, saat Ridwan pamit main di luar, saya iya iya saja. Dan lupa kalau dia belum makan siang hiks ibu macam apa ini. Sepertinya masuk angin, lalu demam dan berujung flu. Atau mungkin juga kena percikan batuk dan flu dari anak tetangga saat bermain bersama, entahlah.
Di saat anak demam, ada beberapa langkah-langkah perawatan di rumah yang biasanya saya terapkan.
Mandi air hangat
Iya mandi hihihi. Ipar saya pernah bertanya soal ini, lah anaknya demam kok malah diajak main air. Saya cuma senyum saja dan bilang, iyya biar cepat turun demamnya. Memandikan anak dengan air hangat akan membantu meredakan demam pada anak. Boleh menambahkan essential oil jika punya, agar tubuh anak bisa lebih relaks. Penting untuk digarisbawahi adalah jangan menggunakan air dingin karena anak bisa menggigil. Jangan terlalu lama juga ya mandinya,
Kompres dengan handuk basah yang hangat
Bila ternyata tidak mungkin untuk mandi air hangat, bisa diganti dengan melap tubuh anak dengan handuk atau washlap basah yang hangat. Sekalian dikompres dengan meletakkan handuk basah yang hangat di bagian yang banyak pembuluh darah besar, seperti ketiak, leher dan selangkangan. Kompres ini cara paling umum yang dilakukan sejak dulu karena memang mudah dan efektif. Jangan pake kompres dingin ya karena pembuluh darah di bawah kulit akan menyempit dan demam akan terus berlanjut.
Menjaga agar tetap terhidrasi
Saat demam, tubuh akan kehilangan cairan dengan cepat karena terjadi penguapan berlebihan dari seluruh permukaan kulit. Lah padahal biasanya anak lagi malas makan dan minum kan. Saya siasati dengan menawarkan minum dengan porsi sedikit tapi lebih sering. Sebaiknya sih air putih, tapi bisa juga jus buah, makanan berkuah, buah berair misalnya semangka atau melon, susu, es teh, sirup, bahkan es krim ga dilarang lohh. Yang jelas anak dipastikan minum dengan cukup dan terhindar dari potensi dehidari karena kekurangan cairan.
Jaga asupan nutrisi
Biasanya sih, saat lagi sakit, selera makan anak akan menurun, ya kan? Meskipun sudah dibuatkan makanan kesukaannya. Kadang bahkan hanya mau sesendok dua sendok. Buibu harus lebih putar otak lagi agar anak tetap makan dengan asupan bergizi tinggi agar daya tahan tubuhnya lebih baik.
Kenakan pakaian yang nyaman
Dulu, saat demam biasanya saya akan pakai jaket atau selimut tebal lalu tidur. Ternyata sebaliknya. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang berbahan ringan dan nyaman agar panas dalam tubuh bisa keluar. Inilah yang kemudian saya terapkan pada Ridwan. Eh iya, jangan lupa untuk selalu mengecek pakaian anak soalnya biasanya cenderung kepanasan dan berkeringat kan. Segera ganti pakaiannya bila telah basah oleh keringat.
Istirahat dan Tidur
Namanya anak-anak ya, meskipun sedang demam, biasanya tetap ga mau diam. Lari ke sana kemari, lompat sana sini. Padahal jika terus aktif bergerak, tubuh akan lelah dan suhu tubuh bisa terus meningkat. Usahakan agar anak beristirahat agar suhu tubuh lebih mudah reda. Putarkan acara tv kesayangannya, bacakan buku, atau temani bercerita di tempat tidur agar anak dapat berbaring dan beristirahat.
Berikan Pereda Demam
Diberikan obat penurun panas sebagai opsi terakhir ya. Kalau anak masih ga mau diem, masih lari-larian, nafsu makan minum masih baik dan setelah diukur suhu tubuh masih sekitar 37 derajat, diobservasi aja dulu ya buibu.
Tapi jika demam mulai bikin anak gelisah dan ga nyaman, bagi saya ini adalah pertanda bahwa sudah waktunya memberikan obat pereda demam. Demam memang pertanda baik bahwa tubuh sedang bekerja melawan kuman penyebab infeksi tapi hadirnya biasa juga diserta dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian. Nah ini yang bikin anak rewel, gak nyaman dan pengen digendong terus.
Pemberian obat pereda demam ini sekaligus berfungsi sebagai pereda rasa nyeri juga. Tapi ingat, harus sesuai dosis dan usianya. Jadi jangan lupa untuk selalu memeriksa kemasan sebelum memberikan ke anak ya.
Ada banyak jenis obat pereda demam yang dijual di apotik-apotik. Tapi saya selalu memilih yang terpercaya dan dapat diandalkan, Tempra Paracetamol. Tempra adalah obat penurun panas yang mengandung parasetamol dan berbentuk sirup yang diproduksi oleh PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.
Terdapat 3 varian dari Tempra obat penurun panas, yaitu: Tempra Drops untuk bayi, Tempra Syrup untuk balita dan Tempra Forte untuk anak. Dosis dan pemberian Tempra dapat dilihat di kotak kemasannya ataupun brosur yang terdapat dalam kemasan: untuk bayi dan balita gunakan sesuai dengan petunjuk dokter, anak usia 6-12 tahun 5 ml – 10 ml, di atas 12 tahun 10 ml – 12,5 ml.
Anak-anak pasti suka kan dengan rasa anggur dan jeruk, makanya saya jarang mengalami kesulitan saat berusaha meminumkan Tempra. Triknya, Ridwan saya ajak dulu melihat gambar di kemasannya lalu (pura-pura) ga sengaja melihat “eh ada gambar anggur, wahhh obatnya rasa anggur, yuk Idwan coba”. Biasanya sih langsung mau buka mulut lebar-lebar :))
Tempra-nya ga perlu dikocok terlebih dahulu karena larut 100%, langsung diminumkan saja ya pake wadah yang sudah disediakan di dalam kemasan. Aman di lambung kok, jadi jangan khawatir. Selain itu dosisnya juga tepat dalam artian tidak menimbulkan over dosis ataupun kurang dosis.
Merawat anak yang sakit dan rewel itu bikin stres, panik, dan was-was. Biasanya sih begadang untuk puk-puk anak atau menggendong sampai anak tertidur, pas diletakkan eh bangun lagi sambil nangis, ayooo angkat tangan yang sudah melewati fase ini xD Lelah memang, tapi demi anak cepat sembuh dan ceria kembali, setiap bunda pasti akan melakukan yang terbaik. Alhamdulillah ada Tempra yang turut membantu meredakan demam pada anak.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra
Saya baru tau kalau bagus di mandikan air hangat kak.. mauqa juga coba deh.. karena zaf itu susah sekali untuk dikompres.. hikssss
Sejak bayi, ridwan selalu dimandi air hangat kalau demam 😀 baguski, pembuluh darah melebar, aliran darah jadi lancar dan membantu menurunkan suhu tubuh 😀
saya juga selalu sedia tempra kalau tiba2 demam si Qisya
Jadi ibu memang harus selalu siap siaga
Saya juga selalu sedia Tempra di rumah. Dulu waktu kecil sama mama dikasihnya itu kalo demam. Sekarang anakku jg pake Tempra. Salam kenal Bun. Mampir blogku jg yuk 🙂
Salam kenal mba, terima kasih sudah mampir yaaa 🙂
Tempra sepertinya jadi andalan banyak buibu yaa