Banyak cerita yang terjadi di bawah atap rumah. Tawa dan tangis, suka dan duka. Rumah, di mana memori diciptakan, cinta ditumbuhkan, harapan dilahirkan dan doa-doa dilangitkan. Rumah, sebuah tempat untuk pulang yang selalu menyambutmu dengan hangat.
Sebuah bangunan belum bisa dianggap rumah tanpa adanya penutup yang disebut atap. Meskipun sekarang sedang tren rumah minimalis tanpa atap atau rumah atap datar, tetap saja, atap rumah adalah bagian yang penting dari sebuah rumah.
Nah berbicara tentang atap, beberapa waktu lalu, tepatnya ditanggal 20 Mei, saya dan teman-teman blogger Makassar menghadiri acara buka puasa bersama yang diadakan oleh PT Sermani Steel. Kami hadir bersama undangan masyarakat sekitar dan anak-anak panti asuhan di Makassar. Saya excited dong, secara ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di halaman kantornya. PT. Sermani Steel berlokasi di Jl. Jend. Urip Sumoharjo KM. 7 Tello Baru Makassar.
Baca juga : Menggali inspirasi hingga ke lorong kota Makassar
Sebelum mengikuti event buka puasanya, kami beramah tamah dulu dengan Pak Hedi Sukarsa, GM Personalia dan Umum dan Pak Frits G. Tambun, Marketing Manager PT. Sermani Steel sekaligus mendengarkan penjelasan tentang PT. Sermani Steel mulai dari sejarahnya, produk, keunggulan sampai kontribusinya untuk masyarakat.
Baca juga : Harga Genteng dan Kelebihan Genteng Keramik
Mengenal PT Sermani Steel
PT Sermani Steel adalah perusahaan yang memproduksi seng berkualitas dengan merk Cap Jonga Merah. Jadi yang terkenal dari Makassar bukan hanya Juku Eja saja ya, ada juga Cap Jonga Merah hehehehe. Perusahaan ini dirintis pada tahun 1969 dan resmi beroperasi pada tahun 1970. Kalau dihitung-hitung, usianya sudah akan memasuki tahun ke 50. Sebuah pencapaian yang luar biasa ya, bisa bertahan sejauh ini tentu dengan melalui perjalanan yang tidak mudah.
Pendiri PT Sermani Steel adalah H. Sjamsuddin Daeng Mangawing, seorang putra asli Makassar kelahiran 5 Mei 1922 yang merupakan entrepreneur nasional yang sukses pada zamannya. Pada tahun 1969, beliau menggandeng NKK dan Marubeni untuk membangun pabrik seng lapis baja dalam bentuk joint venture (Penanaman Modal Asing). Produk pertama yang diluncurkan adalah Cap Jonga Hitam, lalu pada tahun 1996 mereknya berubah menjadi Cap Jonga Merah. Logonya terpasang jelas di setiap lembaran seng yang diproduksinya.
Pada awalnya, pabrik menggunakan dua buah mesin yang memproduksi 30.000 ton per tahun. Pada tahun 2011, diadakan modernisasi dengan penggantian mesin yang lebih canggih. Digunakan 1 mesin dengan kapasitas produksi terpasang yang lebih besar, yaitu 40.000 ton per tahun. Namun menyesuaikan kebutuhan pasar, rata-rata produksi per tahunnya berkisar antara 15.000 – 20.000 ton
Saat ini ada 4 varian produk yang diproduksi oleh PT Sermani Steel, yaitu :
Atap Seng Sermani, terdiri dari dua jenis yaitu atap galvalume dan atap galvanizing, memiliki gelombang besar dan kecil dengan ukuran dalam feet (kaki).
Sermani Spandeck Galvalume, terbuat dari bahan baku galvalum (baja lapis seng alumunium) G550 Az 100 dan Az 150. Disebut-sebut sebagai atap modern masa kini yang lebih kuat dan tahan karat, juga memiliki desain pengunci untuk mencegah kebocoran akibat resapan air.
Sermani Galvalume, terbuat dari baja lapis seng dan alumunium (Galvalume G550) yang sangat tahan korosi. Produk ini merupakan rangka atap baja ringan yang digunakan sebagai pengganti kaso dan reng kayu, terdiri dari beberapa perangkat yaitu Channel C, Reng, dan Hollow.
Sermani Coil Galvalume, merupakan baja ringan yang digulung roll, dilakukan dengan continuous hot dipped atau NOG (Non Oxides Furnace) proses. Dengan cairan pelapis menggunakan campuran 55% Aluminium, 45% Seng dan tambahan bahan lain hingga 100%. Tingginya kandungan Aluminium menyebabkan daya tahan karatnya cukup tinggi jika dibandingkan galvanis tetapi lebih cepat keropos dibanding baja lembaran yang dilapisi seng.
Cap Jonga Merah, Seng Berkualitas dari Makassar
Sekian lama seng Cap Jonga Merah merajai pasaran di Kawasan Indonesia Timur tentu bukan tanpa alasan. Yang paling pertama dan utama adalah masalah kualitas. Tanpa kualitas yang bisa diandalkan, bagaimana mungkin Sermani Steel bisa bertahan selama 50 tahun di tengah semakin banyaknya penawaran dari produk serupa. Nah apa saja keistimewaan Seng Cap Jonga Merah?
Konsisten Menerapkan SNI. Seng Sermani diproduksi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan melalui pengawasan yang ketat. Untuk ukuran plat baja 0,2 mm, maka ya seperti itulah standar yang dipakai tanpai dikurangi ketebalannya. Jika dibandingkan dengan produk pesaing yang menurunkan ketebalan menjadi menjadi 0,18 mm, 0,17 mm, bahkan ada yang tinggal 0,14 mm demi penjualan produk yang lebih murah.
Proses pencelupan dengan Suhu Tinggi. Demi memastikan seluruh lembaran seng terlapisi dengan baik, dilakukan proses pencelupan (galvanized) dengan suhu mencapai 500 derajat Celcius. Jika dibandingkan dengan produk pesaing yang sebagian besar proses pelapisannya melalui penyemprotan tanpa proses pencelupan dengan suhu tinggi.
Lebih Tebal. Sermani menggunakan bahan dasar (base metal) Baja Lembaran yang sesuai SNI, karena itulah seng Sermani lebih tebal dan lebih berat dari seng produk pesaing. Ini erat kaitannya dengan poin pertama yang menyebutkan bahwa Sermani konsisten menerapkan SNI
Lebih Kuat. Karena kualitas yang terjaga, menjadikan seng Cap Jonga Merah tahan terhadap karat dan panas matahari juga terkenal anti rayap. Ini menjadikan daya tahan Seng Sermani lebih kuat dan tahan lama hingga mencapai 15 tahun.
Mudah Dicat. Untuk yang menyukai atap rumah dengan warna favorit, direkomendasikan untuk memilih seng cap Jonga Merah ini karena mudah dicat sebelum dipakai atau dipasang. Untuk pemasangannya juga mudah dan ringkas.
Jadi, jangan tergiur dengan harga yang lebih murah ya, pastikan memilih Seng Sermani Cap Jonga Merah. Pepatah mengatakan, lebih baik kalah membeli daripada kalah memakai. Ga papa deh membayar sedikit lebih tapi pemakaiannya bisa awet dan tahan lama.
**
PT Sermani Steel bertahan selama 50 tahun dan sampai saat ini masih berdiri megah di tengah kota Makassar. Semoga PT.Sermani terus berinovasi dan meningkatkan kualitasnya serta terus bertahan hingga berpuluh tahun ke depan. Seng cap Jonga Merah, kebanggaan warga Makassar, sukses ki’ 🙂
dulu waktu rumah lagi dbangun di seng yg dgunakan selalu liat gambar jonganya, dan sy baru sadar pas liat gambar capny diatas, ternyata rumah sy pake seng ini jg
selama puluhan tahun tinggal di Makassar saya kadang melintas di depan kantornya dan penasaran apa yang ada di dalam. eh, Kak Nanie malah ndak ngajak pas ada undangan masuk.
oh, iya dari kecil sudah akrab dengan logo Jonga Merah itu. pertanda kalau seng ini memang ada di mana-mana yah..
Deh barusan saya baca lagi ini kata-kata: “Rumah, di mana memori diciptakan, cinta ditumbuhkan, harapan dilahirkan dan doa-doa dilangitkan.”
soal seng ini, di kampung rata-rata pake atap seng ini dan cukup bikin nostalgia. melihat tumpukan kayu yang siap dipasang sebagai penahan atap. Di dekatnya ada lembaran-lembaran atap seng yang siap dipasang
Seng legendaris ini. Sejak awal 80an sering ka’ lihat logonya. Dan baru pi di buka puasa saya tahu kalo owner-nya keluarga dekat sahabatku sejak SMP.
Produk lokal yang dicintai sama masyarakat lokal. Terbukti kalo kita beli seng, pasti belinya Sermani. Dari dulu sampai sekarang tetap eksis.
Semoga sukses selalu!
Kentara kalau memang ini pabrik lama. Mana ada pabrik lain dibangun di daerah Tello tidak jauh dari Kodam? Hahaha.
Di awal tahun 70an daerah ini pasti pinggiran kota. Sekarang? Sudah mulai jadi pusat macet.
Pas liat judulnya sy kira saingannya minyak tawon trnyata brand seng dirumah pale yg sring sy liat hahahaa
“Banyak cerita yang terjadi di bawah atap rumah. Tawa dan tangis, suka dan duka. Rumah, di mana memori diciptakan, cinta ditumbuhkan, harapan dilahirkan dan doa-doa dilangitkan. Rumah, sebuah tempat untuk pulang yang selalu menyambutmu dengan hangat”. Deh gang, baperku baca ini kak…
Bagus untuk rekomended di kampung ini kak, thanks btw Ulasannya
Syaa baru ngeh kalau ini produksi lokal di Kota Makassar. Dulu di rumah di kampung pas belum ada plafonnya, kalau lagi tidur-tiduran di kasur pasti lihatnya logo ini. Dulu bahkan sering salah baca jadi seruni
Saya baru dengar merek ini setelah tinggal di Makassar. Di Jawa jarang orang pakai atap seng, kebanyakan pakai atap genteng tanah liat.
Sering k’ lihat itu stempel Jonga Merahnya. Kata-kata “Sermani Steel” juga kayak ndak asing di telinga. Aihh, produk lokal rupanya.
Beruntungnya tawwa Kak Nanie bisa berkunjung langsung ke pabriknya.
Waktu kecil suka dengar iklannya di radio lokal, jargonnya di iklan “sermani steel cap jonga merah” luar biasa sampai sekarang masih bertahan dan sudah memasuki usia setengah abad