Upgrade Ilmu Travel and Blog di #NgopiBarengTiket Makassar

Blogging : Kekuatan Konten dan Personal Branding

Sesi kedua dari event #NgopiBarengTiket adalah sharing tentang monetizing blog oleh kak Mugniar Marakarma, dengan mengusung tema Monetizing Blog through Empowering & Magnetizing Content. Kak Niar ini adalah salah satu panutan saya dalam dunia blogging, terutama dalam semangat ngeblog di tengah semua kesibukannya yang menyita waktu.

Sesi ini sangat menarik karena selain kak Niar yang berbagi tentang kekuatan konten, ada mba Nuniek sebagai moderator yang memberi tambahan info dari sisi personal branding. Personal branding maupun konten bisa dipilih dan menjadi kekuatan untuk monetizing blog. Sebenarnya ada banyak hal lain yang dibahas selain dua hal ini termasuk mencari ide ngeblog, bagaimana menjemput rejeki lewat blog, etika sebagai blogger, rate card dan pentingnya sosial media.

1. Konten Blog

Content is a King, qoute ini sudah sering sekali dijadikan patokan oleh para blogger. Kekuatan sebuah blog terletak pada kontennya, ya iyyalah, klo gak ada konten apa yang mau dibagikan ke pembaca? hehehhe.

Ada blogger yang bingung saat akan memulai menulis karena terpatok pada keyword yang akan digunakan, entah di judul atau di dalam postingan, keyword harus tersebar merata, keyword harus ada di paragraf pertama, keyword harus ini dan itu. Inilah yang kemudian ditekankan kak Mugniar, “Menulislah karena kamu nyaman bukan karena tekanan”. Quote banget ini 😀

Semakin sering menulis, kita akan menemukan gaya dan ciri khas sendiri. Saya juga tertohok banget dengan pernyataan ini. Dulu saya selalu ingin menulis seperti Daeng Ipul, tulisan yang panjang, kadang penuh data dan tetap asik dibaca. Atau menulis seperti Unga, dengan tulisan yang selalu berhasil mengusik perasaan setiap kali membacanya entah lucu, terharu atau tersentil 😀 Atau menulis seperti kak Mugniar, yang bisa mengangkat sebuah ide sederhana menjadi tulisan ringan yang memikat untuk dibaca.

Tapi sekarang, saya belajar untuk menjadi diri sendiri, yang saya butuhkan adalah lebih banyak menulis, menulis dan menulis hingga saya menemukan ciri khas, di mana setiap kali orang lain membaca tulisan itu maka mereka akan ngeh kalau itu tulisan saya 😀

2. Personal Branding

Dengan personal branding, orang akan lebih mengenal diri kita secara pribadi dibanding media atau komunitas yang kita wakili. Kadang-kadang, brand atau agency melihat personal branding dlm menghire blogger.

Nah, menurut mba Nuniek, ada beberapa cara untuk membangun personal branding di antaranya adalah get awarness, interesting, planning, action and optimalisasi diri. Sosial media adalah jembatan untuk terhubung dengan orang-orang di tempat lain, manfaatkan ini untuk bangun awareness bahwa ” aku ada lohhhh”.

Mengikuti event blogger juga termasuk salah satu cara untuk get awareness dari orang sekitar. Salah satu tipsnya adalah ajak ngobrol agar kita lebih dikenal, atau bisa juga dengan mengajak speaker sebuah acara untuk foto bareng lalu tag dan mention di sosial media entah itu instagram, twitter atau facebook.

Tips personal branding lainnya adalah bergabunglah dengan komunitas untuk meningkatkan diri dan mengenal lebih banyak orang. Jadi ingat pengalaman dulu, saya yang pemalu dan tidak bisa berbicara di depan umum, memberanikan diri untuk bergabung dengan komunitas Blogger Makassar, dari situ saya belajar banyak hal termasuk meningkatkan kapasitas diri dan menjalin networking. Bahkan bertemu jodoh dan pekerjaan juga di sini *eh curcol xD

Ourself dan our content adalah kekuatan terbesar dari blog yang kita miliki. Karena itu, perkuat di dua hal ini barulah melangkah ke hal lainnya dalam monetizing blog. Satu hal, dalam monetizing blog jangan terlalu fokus hanya pada uang dan uang. Rejeki tak selalu dalam bentuk uang, goodie bag dan makan siang gratis pun sebuah rejeki bukan? #eh :)) Perluasan networking dan pertemanan jangka panjang adalah rejeki dalam bentuk yang lain.

Menjadi blogger profesional (dalam hal ini menghasilkan uang dari blog) adalah sebuah proses. Jangan bosan untuk belajar, sabar, nikmati prosesnya, dan konsistenlah. Tidak ada hal yang instan, bahkan untuk semangkok mie instan pun butuh proses sebelumnya bukan?