Cobalah memejamkan mata dan bayangkan semangkok mi instan dengan aroma gurih yang menggantung di udara. Sesendok demi sesendok masuk ke mulut, rasakan gurihnya di lidah. Tergoda?
Saya adalah penggemar berat mi instan sejak jaman kuliah dulu. Sebagai anak rantau yang jauh dari keluarga, mi instan terkadang menjadi pilihan menu utama ketika akhir bulan menjelang. Tidak sehat memang, tapi mau bagaimana lagi saat uang di dompet hanya cukup untuk menebus sebungkus mi instan? Itupun makannya pake nasi biar bisa kenyang lebih lama hiks, Indonesia banget kan saya? Makan mi instan pake nasi XD
Meskipun menyadari betapa tidak sehatnya makanan yang satu itu tapi saya tidak pernah sanggup menolak godaan sepiring mi instan. Apalagi jika itu mi instan goreng dari salah satu merk terkenal. Kebiasaan buruk ini berlanjut hingga saya menikah, kemudian hamil dan punya anak.
Masa-masa kehamilan merupakan masa yang lumayan berat. Di trimester awal, saya tidak mengenal yang namanya morning sickness tapi all time sickness :)) Muntahnya tidak kenal waktu, pagi siang sore dan malam, hayo ajah XD. Di masa ini, bisa dibilang saya hampir say good bye sama si mi instant, jangankan untuk dimakan, cium bau mi instan saja bisa membuat perut saya bergolak. Ahamdulillah ya, soalnya ini adalah masa di mana saya harus memperbaiki asupan nutrisi demi kesehatan si jabang bayi dalam kandungan.
Saat si bayi launching ke dunia, saya seakan euforia. Yess akhinya bisa buka puasa mi instan. Tapi tebak apa yang terjadi, setiap kali saya makan mi instan bahkan hanya mencicipi sesendok dua sendok, di pipi babyjo akan muncul ruam merah. Iyya, babyjo alergi ๐ Karena babyjo masih menyusu jadi apapun yang saya makan tentu akan menimbulkan pengaruh baginya. Saya pun bersabar menunggu hingga masa MPASI tiba.
Memang, saat masa MPASI, setiap kali saya makan mi instant, di pipi babyjo tidak lagi muncul ruam merah. Tapi yang jadi โrewelโ dan banyak nasehat adalah si ayah. Katanya, di masa menyusui seperti ini seharusnya saya menjaga asupan nutrisi demi ASI yang berkualitas. Saya iya iya saja dan mengurangi frekuensi makan mi instant. Kadang kala, saat tak dapat menahan diri, saya secara sembunyi-sembunyi memasak mi instant sendiri, yang pada akhirnya akan diambil alih si ayah kalo ketahuan.
Akhirnya tercapai kata sepakat, setiap kali ingin makan mi, saya harus bilang sama ayah dan nanti akan dibuatkan. Kenapa begitu? Soalnya, sebagai mamak-mamak masa kini yang sangat suka dengan segala hal yang berbau praktis dan simple *baca:malas* setiap kali masak mi instan saya hanya cemplung-cemplung saja tanpa tambahan apa-apa, praktis dan mengenyangkan (meskipun tidak sehat). Mi instan versi ayah lebih bervariasi, wajib ada tambahan sayuran (biasanya pake tomat dan sayur sawi) dan juga ada proteinnya (bisa telur atau sosis), Jadi bukan hanya sekadar mengkonsumsi karbohidrat dengan tambahan lemak dan kandungan garam yang tinggi.
Mengenal Mi Kering Tropicana Slim
Saat blogwalking beberapa waktu yang lalu, saya membaca beberapa blog dari Emak-emak Blogger (sebuah komunitas blogger beranggotakan emak-emak yang ngeblog) dan membaca ulasan tentang mi instan yang sehat. Saya baca sampai tuntas dan manggut-manggut sendiri. Lalu berceritalah saya sama si ayah. Eh siapa sangka dia bilang gini: iyya sudah tahu, sudah pernah lihat di rak mi instan di minimarket.
Saya akhirnya bilang, bagaimana kalau dicoba? Keinginan saya untuk makan makanan favorit tetap terpenuhi dengan cara yang lebih sehat. Ya tentu saja tetap ada kekhawatiran dan rasa bersalah setiap kali mengkonsumsi mi instan. Beragam sumber mengatakan bahwa umumnya makanan yang serba instan mengandung bahan pengawet dan juga zat-zat kimia berbahaya, apalagi bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Penumpukan bahan kimia akan terjadi dan mengancam kesehatan tubuh. Saya memang sedang berusaha mengurangi frekuensi makan mi instan tapi sama sekali belum bisa stop. Nah Mi Kering Tropicana Slim menawarkan solusi mi instan yang sehat.
Apa saja solusi yang ditawarkan Mi Kering Tropicana Slim?
โ Rendah lemak, rendah kalori, dan lebih rendah garam.
โ Proses pengeringan mie-nya melalui pemanggangan, bukan penggorengan sehingga lebih sehat.
โ Dengan kalori terkontrol sehingga aman dikonsumsi untuk penderita hipertensi, diabetes dan jika sedang diet
Coba bandingkan kandungan dari Mi Kering Tropicana Slim dan mi instant merk lain:
Nampak jelas kan perbedaan kandungan lemak, kalori dan garamnya? Kandungan lemak, kalori dan garam yang terdapat di dalam Mi Kering Tropicana Slim lebih rendah.
Lemak total yang terdapat di dalam Mi Kering Tropicana Slim hanya 5 gram, sementara kandungan lemak total dalam mi instan biasa mencapai 17 gram. Konsumsi lemak yang berlebihan tentu saja berujung pada peningkatan berat badan. Data dari RISKESDAS (2013), menunjukkan bahwa 2 dari 10 orang pria dewasa mengalami obesitas dan 3 dari 10 wanita dewasa Indonesia mengalami hal yang sama.
Jumlah lemak total yang tinggi tentu akan memberikan sumbangan kalori yang tinggi pula. Kalori yang terdapat dalam Mi Kering Tropicana Slim hanya 240 kkal, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan mi instan biasa yang kandungan kalorinya sampai 390 kkal.
Kadar total garam yang terdapat dalam Mi Tropicana Slim hanya 480 mg sementara kandungan garam yang terdapat dalam mi instan biasa mencapai 940 mg. Menurut PERMENKES No. 30 tahun 2013, konsumsi natrium (yang biasanya berasal dari garam pada produk makanan) lebih dari 2.000 mg berisiko meningkatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Perbedaan yang cukup signifikan ini disebabkan oleh proses pengeringan mie yang berbeda. Mi Kering Tropicana Slim dikeringkan melalui proses pemanggangan, bukan dengan cara digoreng seperti mi instant merk lainnya. Proses pemanggangan ini tentu lebih sehat dan kandungan lemaknya lebih rendah. Nah, dengan kandungan lemak yang rendah, otomatis sumbangan kalori yang ada juga lebih rendah.
Dalam soal tekstur dan rasa, Mi Kering Tropicana Slim juga berbeda dengan mi instan pada umumnya. Mie-nya merupakan jenis mie keriting yang teksturnya lebih lembut. Sedangkan rasanya adalah rasa ayam bakar yang enak dan harummm. Saat pertama kali mencicipi Mi Kering Tropicana Slim ini, saya sempat ragu. Apa masih bisa seenak mi instan favorit saya? Ternyata memang enak. Mie lembut dengan rasa yang pas berpadu aroma ayam bakar yang wangi. Rasa yang pas dalam artian rasa asin dan gurihnya tidak terlalu kuat di lidah seperti mi instant lainnya.
Hal menarik lain adalah tentang air rebusan mie. Mungkin sudah pernah mendengar (atau bahkan mungkin termakan hoax) tentang penambahan zat lilin dalam proses produksi mi instant? Jangan percaya! Itu semua bohonggg ohhh hanya bualan *kemudian nyanyi* Tidak ada penambahan zat lilin saat memproduksi mi instan. Warna sisa air rebusan mie yang berwarna kuning dan keruh itu disebabkan oleh tingginya kandungan lemak yang luruh ketika mie sedang dimasak.
Inilah salah satu keistimewaan lain dari Mi Kering Tropicana Slim. Warna sisa air rebusan Mi Kering Tropicana Slim terlihat kuning dan jernih. Sedangkan air sisa rebusan mi instan merk lain terlihat pucat dan keruh. Kok bisa? Karena ya itu tadi, kandungan lemak Mi Kering Tropicana Slim yang sangat rendah dibanding mi instan biasa. Ini pengaruh dari proses pembuatan Mi Kering Tropicana Slim yang berbeda dari mi instant merk biasa. Yang satu dipanggang, satunya lagi digoreng.
Harga Mi Kering Tropicana Slim memang lebih mahal dibandingkan mi instan biasa. Tentu akan berpengaruh pada amplop keuangan dapur :)) Ini juga sempat menjadi bahan diskusi saya dan si ayah. Hingga akhirnya sampailah kita pada satu titik bahwa usaha untuk menjaga kesehatan memang lebih mahal harganya. Lebih baik mengeluarkan uang lebih untuk membeli bahan makanan yang lebih sehat daripada bertahan dengan mi instan murah yang memberi efek jangka panjang ke depannya. Investasi kesehatan, istilah kerennya. Jadi, pilihan untuk hidup sehat ada di tangan anda, mau pilih yang mana?
**
(Sumber informasi : Website Tropicana Slim)
Saya baru tau ternyata ada mie tropica slim.
sepertinya saya dapat lagi resep mi baru dari cerita kak nani ini
Segera ke alfa mart deh cari mie yang ini
*Nasib Anak Kost*
jadi bagaimana, sudah coba? :))
Jadi pengen maem mie…
asal jangan sering-sering ya makan mienya ๐
udah coba, tapi rasanya kurang gurih ya ๐
iyya, memang kurang gurih dibandingkan mie lapak sebelah tapi ini yang menyebabkan mie ini lebih sehat sebab kandunga natriumnya lebih sedikit ๐
wadaw, belinya dimana gan?
di minimarket atau supermarket banyak kok, bisa dicoba cek ke sana ๐