Liburan, selalu menjadi saat yang menyenangkan terlebih saat liburan bersama keluarga. Bisa menjadi momen bounding bersama anak sekaligus juga sebagai salah satu cara mengenalkan alam sekitar kepada anak-anak.
Akhir pekan yang lalu, kami sekeluarga liburan ke Borong Rappoa, Kec. Kindang, Kab, Bulukumba mengunjungi keluarga kakak yang berdomisili di sana. Daerahnya dinginnnn, maklum lokasinya di daerah pegunungan yaitu lereng gunung Lompobattang. Borong Rappoa berarti Hutan Pinang dalam bahasa Indonesia. Konon daerah ini dahulu merupakan penghasil tanaman pinang (Rappo) yang terbesar pada jaman penjajahan Jepang, dan akhinya diabadikan menjadi nama kampung Borong Rappoa yang artinya hutan pinang ta’.
Setiap kali melintas di jalan desa, saya selalu berusaha tengok sana sini dan gagal menemukan jejak tanaman pinang ini soalnya pekarangan rumah warga kini didominasi bebungaan juga tanaman Cengkeh dan Kopi. Setiap kali matahari bersinar, pinggir jalan akan dipenuhi hamparan cengkeh yang dijemur. Wangiiiiii sekali.
Nah ternyata soal kopi dan cengkeh ini juga punya cerita sendiri, kenapa akhirnya berhasil menggeser tanaman Pinang yang dulunya merupakan tanaman utama di Borong Rappoa. Rezim orde baru-lah yang mengwajibkan untuk menambah jenis tanaman di ladang dan kebun, berupa kopi arabika, kopi robusta dan cengkeh. Sekarang kopi dan cengkeh menjadi komoditas yang menunjang kesejahteraan ekonomi warga Borong Rappoa.
Ada beberapa tujuan wisata yang bisa dikunjungi saat sedang liburan di Borong Rappoa, Permandian sungai Bialo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantaeng, Permandian 45 yang berlokasi sekitar 5 km dari Borong Rappoa, Danau dan Lembah di Kahayya atau bisa juga melipir ke Tanjung Bira yang berjarak kurang lebih satu jam.
4 hari di Borong Rappoa saya ngapain aja? 50% selimutan sambil nonton TV dan internetan, 10% makan dan ngemil, 10% main sama the krucils dan 30% barulah jalan-jalan. Kami sempat jalan-jalan ke Desa Kindang menghadiri acara pernikahan, ke Puncak Donggia di Kahayya dan mengambil pesanan kopi di dusun Kahayya , juga ke Pantai Panrang Luhu bermain pasir dan berenang. Ga sempat explore lebih jauh, nyesal juga jadinya. Yaaa gimana, cuaca yang duinginnn plus hujan yang turun tidak menentu seakan mendukung untuk terus meringkuk di bawah selimut xD
Ngomong-ngomong perihal cuaca dingin, ada satu hal saat liburan ke Borong Rappoa yang rasa-rasanya geli juga kalo diingat-ingat lagi. Cuaca seperti ini bikin badan ga keringetan, jadinya malas mandi selama di sana hahahaha Tiap mau mandi mesti disuruh-suruh dulu, ditimbang-timbang dulu selama satu sampai dua jam, eh pas eksekusi cuma byar byur 5 menit juga kelar X)) Hal lainnya adalah hasrat buang air kecil jadi meningkat, padahal kan ceritanya lagi males ke kamar mandi lagi males bersentuhan dengan air dingin. Setelah cari tau oh ternyata penyebabnya kita cenderung ga keringetan saat cuaca dingin padahal tubuh membutuhkan jalan keluar cairan lain agar jumlah cairan dalam tubuh tetap normal, akhirnya dibuanglah melalui urin. Sama saja kan, kalau udara panas pembuangan cairan tubuh melalui keringat.
Nah yang jadi masalah ya itu tadi, malas ke kamar mandi untuk menuntaskan hasrat dan lebih memilih untuk merapatkan selimut, ah nanti deh sebentar lagi. Tanpa disadari kelakuan menahan seperti ini berpontensi memicu timbulnya anyang-anyangan yang berujung pada penyakit Infeksi Saluran Kemih. Bagi yang pernah anyang-anyangan tentu tau bagaimana tidak menyenangkannya saat terserang, selalu merasa ingin buang air kecil yang terus menerus tetapi yang keluar hanya sedikit disertai rasa nyeri dan sakit saat BAK. Saya pernah, sungguh sangat tidak nyaman sekali.
Menurut penelitian, 5 di antara 10 wanita pernah mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan gejala awal anyang-anyangan. Wanita lebih rentan terserang anyang-anyangan karena saluran kemihnya lebih pendek (sekitar 3-5 centi meter, sehingga bakteri akan lebih mudah mencapai kandung kemih. Berbeda dengan uretra laki-laki yang lebih panjang sepanjang penisnya, sehingga kuman sulit masuk. Nah loh, para wanita harus waspada ini.
Jadi mesti ngapain? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anyang-anyangan. Di antaranya yaaa hindari menahan buang air kecil, begitu pengen langsung ke toilet untuk dituntaskan. Setelah selesai buang air kecil, membasuh bersih area kewanitaan dari depan ke belakang untuk mengurangi penyebaran bakteri dari anus. Sebaiknya menjaga area kewanitaan selalu kering dan tidak lembab. Jangan lupa minum air putih yang cukup yaaaa, agar urin semakin banyak terbuang dan lebih lancar dalam pengeluarannya. Dan terakhir, selalu sediakan Prive Uri-cran, suplemen makanan mengandung ekstrak buah cranberry yang membantu menyembuhkan dan mengatasi rasa sakit yang ditimbulkan oleh anyang-anyangan.
Buah Cranberry merupakan buah yang kaya akan antioksidan proantocyanidin yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Fakta lainnya, antioksidan ini sifat anti-adhesi yang mampu mencegah menempelnya bakteri E. Coli di saluran kemih. 2 gelas jus Cranberry yang diminum selama kurang lebih 10 hari bisa mengatasinya. Jika tak bisa menemukan buah cranberry, ada ekstraknya yang juga sama bermanfaatnya. Bulan April 2004, setelah melalui uji klinik akhirnya AFSSA – sebuah lembaga pengawas obat dan makanan Prancis – mengeluarkan ijin penggunaan jus buah cranberry sebagai antibakteri untuk kesehatan saluran kencing.
Ada dua varian Uri-Cran yang bisa dikonsumsi yaitu Prive Uri-Cran berbentuk kapsul dan Prive Uri-Cran Plus berbentuk serbuk dalam sachet. Saat liburan ke Borong Rappoa kemarin, saya bawa Prive Uri-cran yang serbuk. Cara mengkonsumsinya gampanggg, 1 sachet Prive Uri-cran cukup diseduh saja dengan 150 ml air, kalau saya pilih air dingin hehehhe rasanya asam manis menyegarkan. Untuk mendapatkannya, cari saja di apotek terdekat. Kalau ga ada bisa ngecek ke 4 apotik besar yaitu Century, Viva Generik, Kimia Farma, Guardian.
Jadiii kalau kamu lagi berada di daerah dingin seperti saya dan keluarga saat liburan ke Borong Rappoa kemarin, ingat-ingat tips di atas yaaa. Jangan sampai mau hepi-hepi malah terganggu oleh rasa nyeri anyang-anyangan. Selamat liburannnn.
5 thoughts on “Liburan Singkat ke Borong Rappoa”