Akhir bulan Februari kemarin, Ammacaki’ akhirnya jumpa-jumpa kembali setelah sekian lama gak pernah ketemuan. Padahal dulu, hampir setiap bulan kita kopdar meskipun jarang sekali bisa berkumpul secara lengkap. Pernah beberapa kali malah Ugha dan Afdhal hanya kencan berdua di jadwal jumpa-jumpa Ammacaki’ karena yang lain belum sempat hadir atau tidak bisa meluangkan waktu di sela kesibukannya.
Awal Mula Ammacaki’
Ammacaki’ yang awalnya bernama #bacaituseru kami sebut sebagai sebuah proyek untuk menantang diri sendiri melalui baca buku kemudian mereviewnya di blog. Ide awalnya datang dari Afdhal yang mengajak saya dan berjumpalah kita di bulan Januari 2013 untuk membahas ide dan aturan mainnya.
Kami berdua lalu menyebarkan ide ini dengan saya yang bertugas sebagai host #bacaituseru untuk pertama kalinya. Ternyata banyak yang tertarik, orang-orang yang mengaku booklover tapi minat bacanya semakin menurun entah karena kesibukan atau karena alasan lainnya. Terhitung ada 23 orang yang mendaftar dan mengaku ingin ikut serta dalam proyek #bacaituseru.
(Bisa baca di sini ya aturan main dan daftar peserta untuk pertama kalinya : #bacaituseru Periode Februari 2013)
Sebulan dua bulan tiga bulan proyek ini berjalan lancar, peserta-peserta antusias menyetor link review buku yang dibacanya dan menyetor uang hadiah bagi yang kalah. Lalu satu per satu peserta mulai berguguran, ada yang bertanya ini sampai kapan, ada yang mengira ini hanya program baca buku selama satu bulan saja, ada yang memang belum bisa meluangkan waktu dan lain-lain.
Para peserta mulai tersaring hingga tersisa kurang lebih 10 orang saja yang aktif. Di antara 10 orang inipun akhirnya bisa dihitung jari yang mereview bukunya di blog 😀 Ngakunya sih tetap baca buku tapi gak ada bukti review bukunya :))
Lalu kami sepakat untuk mengganti nama #bacaituseru karena di twitter ada yang bertanya apakah ini bagian dari Goodreads Indonesia, ya maklum sih ini kan merupakan tagline-nya 😀 Ada usulan beberapa nama sebelum akhirnya sepakat menggunakan nama Ammacaki’ (yang berarti “ Yuk Membaca”) yang merupakan usulan dari Afdhal. #bacaituseru resmi berganti menjadi Ammacaki’ dengan tagline #NoReviewHoax
Nah, setelah nama berganti, apa kami jadi makin rajin baca buku lalu mereviewnya di blog? Ternyata tidak hahahahha. Kami hanya rajin ngumpul saja di café, di event tertentu atau di Benteng Rotterdam. Yang menyenangkan, setiap ngumpul pasti obrolannya seru, mulai dari buku yang baru dibeli, buku yang sementara dibaca, buku yang sudah dibaca tapi belum direview hingga ngobrol tentang penulisnya.
Makin lama, jadwal jumpa-jumpa Ammacaki’ makin berkurang. Di tahun 2014, kami hanya berkumpul beberapa kali dan di tahun 2015 malah hanya sekali kalo gak salah ingat, pas event MIWF 2015 kami sepakat untuk bertemu dan yang sempat hadir hanya beberapa orang saja.
Ya meskipun lama gak bertemu, kami masih sering ngobrol di group chat WA yang hanya beranggotakan 10 orang, entah itu berbagi info buku murah dan lapak buku bekas, diskon di toko buku tertentu, titip menitip buku jika ada yang kebetulan ke Jogja/Jakarta atau sekadar saling menyapa, say hello dan mengucapkan selamat ulang tahun bagi yang ultah.
Jumpa-Jumpa Ammacaki’ Februari 2016
Nah, karena di awal bulan Maret 2016 salah satu anggota Ammacaki’, Ugha, akan hijrah ke Jepang mengikuti Pak Suami, kami lalu berencana kopdar di rumah Afdhal pada tanggal 20 Februari. Kalo kata Afdhal sih, momen bertemunya mamak-mamak dan gadis-gadis yang suka baca dan bergosip soal buku :))
Dan acaranya benar-benar seru, makan-makan dengan menu binte, surabi saus durian, dampok durian, deppa tori, thai tea, green tea dan puding coklat, ngobrol buku, gosip buku dan penulisnya dan membicarakan apa saja, lalu tukaran kado buku dengan hebohnya sampai babyGhaza nangis dengarnya :D.
Kita sudah beberapa kali tukaran kado buku. Jadi masing-masing bawa satu buku (dengan harga antara 10rb-50rb) yang dibungkus dengan kertas koran lalu kadonya dikumpul dan diberi nomor di tiap kado (misal ada 8 kado, jadi no 1 – 8). Lalu di kertas-kertas kecil ditulis nomor 1 sampai 8 dan digulung, nanti masing-masing mengambil satu gulungan kertas. Nomor yang tertulis di gulungan itulah nomor buku yang jadi kadonya. Seruuu, karena kita gak tau buku apa yang bakal didapatkan 😀
Kopdar lalu ditutup dengan foto-foto tentu saja dan bungkus membungkus makanan dan cemilan hahahaha. Makasih ya Afdhal untuk menunya yang enak-enak, makasih teman-teman untuk cemilan dan jumpa-jumpanya yang seru, makasih Unga untuk kado bukunya 😀 Sampai jumpa lagi di Jumpa-Jumpa Ammacaki berikutnya (yang entah kapan XD). Bye bye Ugha, sampai jumpa di lain waktu dan kesempatan (ya kali di negerinya Doraemon :))) ditunggu cerita serunya dari Jepang :*
Keren nih kegiatannya 🙂
Saya juga dulunya hobby baca tapi akhirnya tergerus oleh zaman, hihii…
Makin ke sini makin banyak kegiatan dan semakin susah meluangkan waktu membaca dih, itumi juga salah satu hal yang melatarbelakangi dibentuknya ini Ammacaki’ 😀
Waahh asli ini keren, ngumpul dan ngobrolin buku.
Saya belum dapat yang seperti ini di Medan, emang sih sekarang lebih banyak baca komik dibandingkan Novel
Siapa tahu bisa jadi pioneernya di Medan 😀
Saya malah kebalikannya, dulu jaman SMA bacaannya komik, meskipun sampe sekarang masih dikoleksi sih 😀