Bagi orang Bugis Makassar, jalangkote masih menjadi salah satu jajanan tradisional yang tak tergantikan. Coba saja sajikan beberapa jenis kudapan di meja, maka jalangkote masih selalu menjadi primadona. Di bulan puasa sekalipun, ada saja yang menjadikan jalangkote sebagai menu pappabuka.
Apa yang membuat jalangkote terasa istimewa? Entahlah. Mungkin rasanya yang nikmat. Garing renyah dari kulitnya, gurih dari isiannya dan asam manis pedas dari lombok jalangkotenya. Yang jelas, jajanan ini disukai banyak orang.
Yang tinggal di Makassar biasanya familiar dengan penjual jalangkote (biasanya anak-anak) yang berteriak di sepanjang lorong menjajakan dagangannya, “jalangggggg …… koteeeee”. Penjualnya memasuki lorong demi lorong, rumah petak, kampus, rumah sakit sampai kompleks rumah gedongan sekalipun. Menembus batas.
Mungkin ini filosofi yang ingin diangkat oleh webseries Jalangkote Rasa Keju?
Eh ini ngomongin jalangkote sebagai jajanan atau sebagai apa? xD
**
Beberapa bulan ini, di sebuah group chat komunitas yang berisikan anak gadis dan mamak-mamak, kami sering berbagi video yang dicomot dari IG Bassitoayya. Adegan demi adegan kami komentari sambil terpingkal-pingkal. Lucuuuuu. Apalagi kalau si daeng Rannu muncul, favorit beberapa orang di grup :)) Kalimat yang paling terkenal, Bapaka tawwaaaa xD
Belakangan baru saya ngeh, oh ternyata Bassitoayya ini terdiri dari dua orang, Syukri dan Adhy. Pun baru notice akan hadirnya serial Jalangkote Rasa Keju. Saya tau tapi tak benar-benar tau tentang web series Jalangkote Rasa Keju. Pernah dengar bahwa film ini akan tayang segera tapi tak ada bayangan akan seperti apa.
Karena itulah saya senang sekali ketika sebuah chat masuk via wa, memperkenalkan diri dan menanyakan kesediaan saya sekaligus mengirimkan undangan untuk hadir di Press Conference & Spesial Screening serial Jalangkote Rasa Keju yang berlokasi di Liquid Café, Hotel Clarion tanggal 9 April.
Hadirnya serial Jalangkote Rasa Keju dengan produser Zulkarnaen Gobel dan Rusmin Nuryadin selaku sutradara, di bawah produksi AIM Production. Selain produser dan sutradara, beberapa pemain Jalangkote Rasa Keju juga hadir saat konferensi pers. Ada Bassitoayya, Super DJ (sekaligus sebagai MC), Nayla Irwan, Iqbal Saputra, Dini Arishandy, Andika Iccang dan beberapa pemain lainnya.
Konferensi persnya berlangsung santai. Pertanyaan dari media dan blogger dijawab secara bergantian sesekali diselingi dengan humor yang memancing gelak tawa.
Penjelasan pertama tentu soal mengapa memilih web series, mengapa penayangannya di youtube, dan mengapa bukan di bioskop. Ohya, web series ini merupakan drama seri yang memiliki basis pada sosial media berbagi video seperti youtube, vimeo, maupun vidio.com. Kalau di Korea sih sudah populer ya, nah kalau di Indonesia ada Raditya Dika dan Ernest Prakasa yang pernah membuat web series di youtube. Untuk Makassar sendiri, Jalangkote Rasa Keju menjadi yang pertama alias sebagai pelopor web series di Makassar.
Niat awalnya hanya ingin berkarya dengan mengangkat konten lokal, demikian menurut Zulkarnaen Gobel – sang produser. Sebagai sineas, sebuah karya tak harus selalu tampil di layar lebar, masih ada media lain yang bisa menjadi wadah. Untuk menuju layar lebar, terlalu banyak langkah yang harus diambil, misalnya ke lembaga sensor film, belum lagi regulasi bioskop. Risiko besar, apalagi jika belum mencukupi dari segi dana dan sumber daya manusia. Nah, web series yang tayang di youtube bisa jadi pilihan.
Baca juga : Film Kartun Favorit Tontonan Bersama Anak
Banyak film bioskop yang tidak menyentuh masyarakat, ya karena di daerah mereka memang tidak bioskop. Di sinilah kelebihan web series, bisa menjangkau masyarakat lebih luas di mana pun dia berada selama masih ada sinyal internet dan kuota data untuk internetan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan Jalangkote Rasa Keju suatu saat akan diangkat ke layar lebar juga. Jika respon penonton cukup baik dan ada investor yang tertarik.
Serial Jalangkote Rasa Keju menggambarkan dinamika orang-orang Makassar. Proses syuting berlangsung selama 10 hari berturut-turut dengan lokasi di sebuah kafe dan lorong sekitar jalan Serigala/ jalan Macan. Untuk season satu ini terdiri dari 6 episode dengan durasi 10-15 menit, di mana episode perdana akan tayang hari ini, Kamis 12 April 2018 jam 7 malam di youtube channel Jalangkote Rasa Keju. Episode selanjutnya akan tayang setiap hari Rabu di jam yang sama.
Simak trailernya ya. Ohya selain duo Bassitoayya yang familiar lewat video pendeknya di IG, ada juga Syukri AL Gazali yang videonya sempat viral di fb. Ingat nda dengan dialog : lelaki tampang ka ini kesiangggg. Itu’ menangis lagi menangis lagi, na dari dulu mi sa kasi tau ki resikonya pacaran dengan lelaki tampan. xD
Selepas konferensi pers, kami nonton bareng episode pertama serial Jalangkote Rasa Keju. Saat Syukri Bassitoayya muncul di layar, suitan ciyee bersahut-sahutan hahhahha. Dua scene yang sangat berkesan adalah saat maknya Andi menegur agar jangan makan sambil berdiri dan saat Doyok berbicara tentang passion. Episode perdana ditutup dengan komedi yang membuat kami semua terbahak. Durasinya sekitar 10an menit. Tanggung rasanya, tiba-tiba sudah selesai aja. Kayak ditinggal saat lagi sayang-sayangnya #eh apakah ). Jadi penasaran menunggu episode selanjutnya.
Jadi jangan lupa nah, nanti malam jam 7 di Youtube channel Jalangkote Rasa Keju akan mengudara pertama kali. Subcribe ki channelnya supaya nda ketinggalan episode-episode selanjutnya.
Semoga hadirnya web series Jalangkote Rasa Keju mampu mencuri perhatian Indonesia secara umum dan masyarakat Makassar khususnya, di antara geliat dunia perfilman Makassar. Menjadikannya cemilan gurih renyah yang selalu jadi primadona. Sukses ki’ 🙂
bagussss tawwa kak saya sudah nonton hahahahha
menunggu series selanjutnyaa 🙂
Hahaha lucu-lucu tawwa, saya ikuti sampai episode ke-empat mi ini 😀
Mirip pastel ya bentuknya
Sebenarnya saya penasaran sama Jalangkote ini gara2 pas ke Makasar banyak yang bilang makanan jajanan jalangkote, tapi ga sempat beli udah pulang lagi ke Surabaya… Semoga kalo ke Makassar lagi bisa nyobain jajanan ini…
Iyya mirip pastel tapi beda juga, kulotnya lebih gurih dan garing. Pankapan ke Makassar lagi, jangan lupa diicip yaa