Jika ditanyakan destinasi wisata di Maros, umumnya yang langsung terlintas di pikiran adalah Bantimurung, Leang–leang, Rammang–rammang atau yang lagi hits belakangan ini, Helena Bridge. Padahal selain itu, ada banyak destinasi wisata Maros lainnya yang kurang populer di dunia maya tetapi sungguh menarik dijelajahi. Salah satunya adalah Bislab Maros.
Bislab merupakan akronim dari Biseang Labboro. Menurut legenda, penamaan Bislab berasal dari sebuah batu besar yang berbentuk perahu yang menyimpan legenda kisah cinta.
Dahulu ada seorang saudagar dari Negeri Cina yang jatuh cinta dan hendak melamar gadis desa Samangki, sayangnya lamarannya ditolak sehingga saudagar tersebut jadi malu dan menenggelamkan perahunya. Perahu inilah yang berubah jadi batu.
Jika diamati dengan saksama, memang bentuk batu besar ini menyerupai perahu. Tidak jauh dari batu berbentuk perahu tersebut terdapat sebuah gua yang memiliki stalaktit dan stalakmit yang begitu mempesona, namanya Goa Pattunuang. Sering dijumpai beberapa spesies flora dan fauna yang tergolong langka di kawasan tersebut.
Kebanyakan orang berkunjung ke Bislab untuk camping, panjat tebing, jelajah gua, susur sungai atau hanya leyeh–leyeh dan mandi–mandi di sungainya yang jernih. Alamnya yang hijau diapit tebing yang menjulang tinggi serta sungai jernih berbatu yang mengalir di bawahnya, sangat memanjakan mata. Sungguh tenang dan sejuk.
:: Baca juga liburan singkat kami ke Borong Rappoa, Bulukumba
Saya pertama kali menjejakkan kaki di Bislap tahun 1998. Jaman itu memang Bislap dan Parangloe sedang naik daun sebagai lokasi wisata teranyar. Setelah 2 malam ikutan DIKSAR di Parangloe, kakak saya tercinta mengajak camping semalam di Bislap bersama temanteman PAnya dan bebeberapa anak muda tetangga. Campinglah kami semalam diiringi suara ukauka x))
Long story sort, belasan tahun berlalu dan saya ga pernah lagi jalan–jalan ke Bislap meskipun 2 tahun terakhir saya berdomisili di Maros. Tahun 2016 kemarin akhirnya saya kembali ke Bislap berkat ajakan dari Apphy, seorang kawan di Komunitas Pajappa. Rombongan berangkat dari Makassar dan kami menunggu di Maros. Sayangnya sepagian itu hujan jadilah kami berangkat menjelang dhuhur. Kurang lebih sejam perjalanan dari rumah ketika kami tiba di lokasi.
Jalan masuk menuju Bislap berlokasi tepat di seberang Maros Waterpark. Melewati area outbound kami terus berjalan masuk menyusuri jalan setapak paving block yang basah sehabis diguyur hujan. Wahhh jalur masuknya sudah bagus, mendekati beberapa rumah penduduk di kawasan hutan lindung tiba–tiba hujan turun dengan derasnya, numpang berteduhlah kita di sebuah warung sambil memesan kopi dan teh panas. Bislap memang berada di dalam hutan lindung Pattunuang.
Hujan reda dan kami lanjut berjalan kaki. Setelah menempuh jarak sekira 2 kilometer, akan ada jembatan di atas sungai. Nah jalan paving block berakhir di sini, berganti dengan jalan tanah. Beberapa menit kemudian tampaklah batu besar yang menjadi penanda Bislap. Wah ternyata sudah ada warga yg jualan di sana, hehehhe jadi ada warung kecil kayak dangau begitu, jualannya mie instan siram, kopi instan dan jajanan.
Spot camping favorit di Bislap ya di sekitar batu bentuk perahu ini, tapi karena weekend jelas banyak orang kami bergeser ke atas di sebuah batu besar yang dinaungi pohon tepat di tepi sungai.
Tips Berkunjung ke Bislab Maros
- Sebaiknya jangan di musim hujan ya, karena biasanya arus sungai jadi lebih deras dan jalan setapak jadi lebih licin. Selain itu, air sungai juga jadi agak keruh.
- Sebaiknya bawa air minum yang cukup, dan juga kue-kue, terlebih jika ada anak kecil yang ikut. Cuaca sejuk dan air sungai dingin apalagi sehabis mandi–mandi bikin perut jadi selalu minta isi 😀
- Selalu extra hati–hati ya, batu sungainya agak licin di beberapa tempat. Juga ada area sungai yang dalam sekali. Penampakannya sih tenang tapi dalamnya siapa yang tau 😀
- Ohya, disarankan untuk tidak naik ke atas batu Bisseang Labboro. Konon ada yang jaga di sana berupa ular berbisa. Ntah ya, beneran atau cuma mitos, tapi gak ada salahnya hati–hati
- Yang terahir, sampahnya gaessss, tolong dibersihkan dan dibawa pulang. Di bawah tebing tempat kita menyimpan barangbarang, banyak sampah–sampah plastik seperti bungkus sampo, sabun mandi, mie instan dan lain-lain hiks. Jadi pleaseee, sampahmu bukan untuk pengunjung setelahmu.
Ini dia beberapa foto–foto yang sempat saya capture waktu jalan-jalan ke Bislab:
**
Saya pernah punya mimpi ingin roadtrip sekeluarha dengan mobil van, berhenti di beberapa titik untuk istirahat dan foto-foto, belum terwujud sih sampai saat ini 😂 Nah Ka Lia Djabir punya cerita seru tentang road trip ke Sinjai bersama anaknya dalam Program #KEBloggingColab (Grup Susi Pudjiastuti pekan pertama). Baca juga yukkk.
wuahhh maros is the best ,,
beningnya airnya,
suasanya penasaran pengen liat lebih wide lagi hehe apakah samaan bantimurung atau gak tapi lumayan juga kalau jalan di kak ,
Beda sama bantimurung qiah, lebih hijau di Bislap, seringkali liat kupu2 dan monyet juga di sini
Woww…ternyata ada trmpat INI yaa di maros. Baru tau. Mungkin nanti bisa jd tujuan wisata berikutnya
Indah banget, ini pemandangan khas tropis kaya Indonesia, ya. Udah lama juga nih saya ga jalan-jalan ke sungai dan treking. harus bikin rencana nih, mungkin kapan-kapan saya harus ke Makasar. Baru abca-baca dan denger ceritanya aja, pasti eksotis.
Hyuk mak dijadwalkan hihihi jumpa2 kita 😀
Terakhir ke Bislap tahun 2006 waktu ikut diksar mappala di kampus. Waktu itu musim hujan dan licin sekali.
Sekarang jalan masuknya sudah bagus, jembatan sudah ada 😀
Senengnya ya..anak2 bisa main di sungai aseli bukan sungai buatan…trims juga tipsnya..sapa tau saya bisa nyampe sama
Nah itulah mak saya bersemangat ajak ke sini, biar melihat indahnya alam bukan buatan 😀
Wahhh lihat sungainya jadi pengen main air ya Emak… Seru lagi kalau ada ikan-ikan kecil di tepi sungai sambil ditangkap-tangkap. Keren bisa mengedukasi anak tentang alam.
Jernih banget mak, saya malah gak kepikiran nyari ikan2 kecil hihihi
Wow pemandangannya hijau banget, jadi pengen ke sana euyh….
Iyya mba pemandangan negara tropis, hijau dan teduh
Lumayan ini bislab. Dekat dan murah
Suasana alamnya juga bagus.. ini foto yg sama ki kk ?
Bukan Afath, setelah samaki itu, saya pergi lagi sama anak Pajappa 😀
ah jadi rindu bislap,takdeang,kemah dan api unggun
Takdeang, tempat perkemahan favorit
Indahnya pemandangannya. Alamnya juga masih asri
Ternyata banyak tempat wisata alam di Maros yang belum kedengaran gaungnya. Insya Allah nanti mau ke sana aah…
Hyuklah kak ery, jernihhhh airnya
Waah.. Benar, waktu ke Maros saya tidak mendengar tempat wisata Bislab ini.. Entah sepupu saya tahu atau tidak tentang Bislab ini..
Saya belum pernah ke Bislab. Boleh jadi destinasi jalan-jalan akhir pekan nih. Makasih rekomendasinya Kak Nanie..
Iyya kak ndy, bisa jadi destinasi wisata keluarga ini
Pernah ki’ ngobrol tentang tempat ini di’ Nanie? 🙂
Saya pernah ke sini, tahun 1995. Indah.
Iyya kak Niar, sekarang sudah beda, bagusmi tawwa jalan masuknya nda licin dan becek lagi
Belum pernah ke Bislab masaaa… yammpuun hahahaha
Ya ampun Geng Tariiiii, hyuklah ditemani sama babyjo
Beughhhh..favoritnya Rani tempat-tempat begini ini. Kalau jalan, emaknya dia tinggal di belakang saking semangatnya. Hiks.
Sukaki wisata alam dih, yuk sini kaka Sedjaaa jalan-jalan sama babyjo 😀