Akhirnya, setelah 4 tahun berlalu, Festival Jajanan Bango 2018 yang ditunggu-tunggu kembali diselenggarakan di Makassar. Animo masyarakat Makassar terhadap event bertemakan kuliner memang sangatlah besar, terbukti dengan selalu ramainya event kuliner yang diadakan di sini.
Festival Jajanan Bango 2018 kali ini berlokasi di Lapangan Karebosi, berlangsung selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 5-6 Mei. Sebagai ibu-ibu, bisa hadir di event kuliner seperti ini serasa piknik bersama keluarga. Bisa gantung panci, libur masak dulu hihihi. Mari wisata kuliner menikmati aneka kuliner legendaris nusantara sambil ngobrol santai bersama keluarga. Kenyang sesudah makan, ga perlu pusing dengan urusan cuci piring kotor yang menumpuk *eh curcol 😀
Festival Jajanan Bango dibuka mulai dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam. Jadi bisa ngendon seharian di sini kalau mau, mulai sarapan, makan siang sampai makan malam. Apalagi ada puluhan tenant kuliner yang bisa dipilih sesuai selera mulai dari makanan berat sampai makanan penutup. Ada makanan khas Makassar, khas Puwokerto, khas Jogja, khas Aceh, Khas Semarang dan lain-lain, semua berkumpul dalam satu lokasi.
Pake biaya tiket gak masuknya? Bayar 10k pas di area gerbang masuk, nanti akan diberi tiket berupa kipas yang bisa ditukarkan dengan 1 botol kecap Bango gratis pas di pintu keluar nanti. Setiap kali memesan makanan, tiket disodorkan untuk distempel oleh mbak/mas yang ada di setiap tenant. Kalau cukup 4 stempel, bisa ditukarkan dengan merchandise. Asikkk kannn. Ehiya, bisa free entry juga kemarin kalau datang ke FJB 2018 naik grab.
Siang yang terik tak menurunkan semangat, suasana di Lapangan Karebosi tetap ramai dengan pengunjung yang lalu lalang mendatangi setiap tenant yang berderet rapi. Saya yang sudah janjian dengan beberapa orang teman untuk datang ke perhelatan akbar tahunanini memutuskan memilih meja di area tengah, dengan pertimbangan lebih mudah menjelajahi deretan tenant jika ingin memesan makanan.
Pas jam makan siang, akhirnya saya pilih makanan berat Sate Klathak Mak Adi Jogja dan Mie Aceh Seulawah. Gak perlu jauh-jauh deh ke daerah asalnya untuk menikmati makanan ini. Karena datangnya berombongan, kami memesan makanan berbeda-beda biar bisa saling icip hihihi Ini salah satu tip trik saat berkunjung ke event kuliner 😀 Kapasitas perut terbatas, sedangkan rasa penasaran juga ingin tau menu kuliner lainnya yang belum pernah dicicipi sebelumnya.
Malamnya, saya datang lagi bareng suami dan anak. Anbhar yang penasaran dengan cerita saya akhirnya mengajak langsung ke sana malam itu juga, soalnya pas hari Minggu ada acara seharian jadi gak memungkinkan untuk datang ke FJB 2018. Suasananya agak berbeda dengan siang harinya, makin malam semakin ruameee. Antrian tenant pun semakin panjang, jadi mesti rada-rada bersabar 😀
Saya memesan Sop Saudara, sedangkan Anbhar maunya Mie Aceh Seulawah dan es poteng, lalu Sate Maranggi Tukang Masak untuk babyjo yang ingin makan sate. Pulangnya, ingin bungkus seporsi Tata Ribs dan Gudeg Jogja, eh sudah pada habis hiks. Akhirnya beralih ke Nasu Palekko Bu Mul saja 😀
Baca juga : Barongko si Manis dari Bugis
Keistimewaan Festival Jajanan Bango 2018 di Makassar
Dari Festival Jajanan Bango 2018 yang hadir di Makassar kali ini, ada beberapa keistimewaannya yang sempat saya catat. Apa saja?
Aneka kuliner legendaris nusantara
Namanya event kuliner ya pasti akan bertebaran menu-menu yang bikin ngiler. Nah di FJB 2018, dihadirkan aneka kuliner legendaris dari berbagai penjuru Indonesia. Dari kota Makassar sendiri, ada setidaknya 15 penjaja kuliner dan selebihnya berasal dari berbagai daerah lain. Harga makanannya rata-rata 25ribu – 35ribu, sedangkan untuk makanan penutup harganya 15ribu saja. Untuk minum, ada es teh manis seharga 5ribu rupiah bisa dapat dua gelas.
Beberapa kuliner yang ada di antaranya adalah Aroma Luwu, Songkolo Bagadang, Bakso Atiraja, Rumah Makan Ulujuku, Bebek Goreng Sulawesi, RM Pallu Kaloa, Coto Gagak, Rawon Desa, Raja Pisang Ijo, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Sroto Sokaraja, Soto Pindang Iga, Soto Betawi H Ma;ruf, Tata Ribs Maming Daeng Tata, Sate Beureum Mang Soleh, Mie Aceh Seulawah, Kepala Manyung Bu Fat Semarang, Sop Saudara Irian, Pallu Basa Onta, Es Poteng RKC, Dangkot Garuda, Gerobak Ijo, Bakso Boeing, dan berbagai jenis kuliner lainnya.
Baca juga : 10 makanan yang jadi ikon kuliner Kota Makassar
Fasilitas pendukung lebih lengkap
Karena pernah hadir di FJB 2014 yang lalu, saya perhatikan di FJB 2018 ini fasilitas pendukung yang disediakan jauh lebih lengkap. Mulai dari toilet di sisi kiri area kuliner bersebelahan dengan deretan kran untuk cuci tangan lengkap dengan sabunnya, arena bermain untuk anak-anak, , tenda nursery, meja makan yang terbagi dalam beberapa area baik dengan tenda maupun yang tidak, air mineral gratis di barisan meja makan, area foto booth, musholla, dan berbagai fasilitas lainnya.
Galeri unik Warisan Kuliner Nusantara
Di sini saya akhirnya bisa bertemu Mallika, setelah sekian lama hanya bisa menatapnya di layar kaca *terharu*. Mallika ini, si kedelai hitam yang dirawat seperti anak sendiri. Ingat kan sekarang? 😀 Saya bahkan sempat mencicipi kedelai Malika rebus yang belum diolah menjadi kecap. Sekaligus dapat melihat tahap pengolahan kedelai Malika menjadi kecap.
Jadi di FJB 2018, ada galeri unik dengan tema “Warisan Kuliner Nusantara”, yang menampilkan 90 tahun jejak kecap Bango di Indonesia serta misi pelestarian warisan kuliner Nusantara yang selalu diusungnya dari tahun ke tahun.
Tak hanya itu, ditampilkan pula berbagai cerita di balik ragam kuliner dari barat ke timur nusantara di sebuah papan informasi dilengkapi dengan resep dan cara pengolahan menu. Tak ketinggalan kisah para penjaja kuliner yang sudah melegenda.
Di bagian tengah galeri, ada informasi tentang kuliner khas nusantara yang identik dengan penggunaan kecap, yaitu Soto. Disajikan secara detail jenis-jenis soto yang ada di Indonesia hingga ciri khas olahan masing-masing. Lalu di bagian belakang galeri ada informasi beragam rempah-rempah yang ada dalam kuliner nusantara, ada lengkap dengan area tebak rempah dengan mengandalkan indra penciuman. Di bagian ini, ada 30 macam rempah yang bisa disentuh dan dicium langsung oleh pengunjung.
Hiburan yang beragam
Festival Jajanan Bango 2018 ini makin semarak dengan adanya beragam hiburan untuk pengunjung. Yang saya sempat saksikan ada demo masak, lalu film anak yang diputar di layar super besar di area panggung di mana para pengunjung bisa duduk lesehan untuk menonton, ada pertunjukan musiknya juga dan semacam stand up comedy dengan konten lokal. Dan yang paling disukai babyjo adalah pertunjukan kembang api.
Detail yang diperhatikan
Di beberapa event kuliner yang saya datangi, biasanya kita diberi makanannya dalam wadah kertas atau plastik. Nah di FJB 2018 ini berbeda, semua makanan disajikan dalam piring atau mangkok kaca. Jadi berasa makan di rumah deh.
Cuaca siang Makassar yang panasnya puolll, kadang bikin males ya. Nah di FKB 2018 ini disediakan payung juga ternyata. Jadi bisa berpindah-pindah tenda sambil payungan. Selain itu, beberapa meja air mineral yang bisa diambil secara gratis tersebar di area makan. Ini penting, supaya gak dehidrasi hihihi ntar keasikan makan eh lupa minum.
Adanya spot foto yang bertebaran mulai dari galeri Warisan Kuliner Nusantara, botol kecap raksasa di tengah lapangan Karebosi, dan sekitar 2 atau 3 photo booth lainnya juga memberikan kesan mewadahi untuk pengunjung narsis macam saya yang pengen eksis foto-foto hihihi.
Alhamdulillah, bisa turut serta hadir merasakan kemeriahan Festival Jajanan Bango 2018 di Makassar, bisa menikmati aneka kuliner legendari nusantara tanpa harus berkunjung ke daerah asalnya. Semoga tahun depan event rutin tahunan ini bisa mampir lagi di Makassar.
Terima kasih untuk event kerennya kecap Bango, sampe bertemu di event keren lainnya 🙂
Banyak makanan, akhirnya gagal diet lagi saya
Banyak hiburan, dan fasilitas yang lengkap. KerenG
Yanti datang hari kedua dih? Gk ketemu kitaaa 😀
Wah asyiknya.
Bisa lebih mengenal sekaligus mencicipi masakan tradisional daerah lain itu sesuatu de..
Lupakan dulu dietnya di…
iye betul, bisa mencicipi tanpa harus ke daerah asalnya dulu hihihi
event yang selalu ditunggu, bisa kuliner sepuasnya dan akan berlama-lama disana. Tinggal siapkan dana saja. hehehehe
Ya ampyun.. Itu foto-foto menunya bikin ngences!
Tapi kecap Bangau emang enak banget, beda rasanya dengan kecap lainnya.
Yuhuuu aku jg ada disini loh kak pas festival jajanan bango wkt bulan mei lalu. Menu favorit ku Sop Pindang Iga dan Es Campur Pak Oyen. Karena berhubung waktu itu datang nya pas lagi malam minggu dan ramainya minta ampun. Udah laper, mau pesan makanan berdesak2an, jdnya kita pesan makanan yang antrianya gk panjang. Berhubung wkt itu pengen bgt cobain soto pindang iga, dan akhirnya terpenuhi, walaupun ada sdikit insiden harus menonton cekcok antara ibu2 chinese dan bapak2 chinese yang saling klaim pesanan masing2 akibat nunggu antrian dan sdh tdk sabaran. Sebenarnya pengen bangt cobain sate maranggi yang viral itu, tapi minta ampun antriannya ujung pukul ujung lap karebosi. hahaaa
Jadi setelah 2014, baru tahun 2018 datang lagi? Atau sudah pernah datang tapi Nanie yang kelewat?
Makanannya menggoda sih, tapi karena saya bukan tukang makan jadi kayaknya skip saja kalau ada event ini lagi hahaha. Malas panas-panasan dan ramainya.
Bagus juga ada event kuliner seperti ini di Makassar.. Selain bisa mencicipi kuliner lokal, bisa juga liat menu-menu baru yang mungkin bisa menginpirasi emak-emak untuk mencoba membuatnya juga di Rumah.. Point penting bisa refreshing , menikmati kuliner tanpa cuci piring lagi..hehe
Yay….. datang ke sini bikin hancur berantakan program dietku. Mana tahan untuk tidak mencicipi makanan-makanan enak itu. semoga tahun depan ada lagi.
duh, kemarin saya dapat voucher 100rb (eh apa 200rb) yah untuk makan di acara ini. sayangnya bertepatan dengan kerjaan yang lagi posesif. voucher akhirnya melayang ke teman 🙁
Banyak makanan juarak di sini. Waktu itu saya juga ke sini makan nasi goreng kebon sirih, sate Maranggi, pisang ijo, hmmm apalagi ya?
Puasnya kurasa mencicip makanannya FJB 2018, Nanie. Explore spot fotonya yang belum puas
Semoga 2019 ini ada lagi FJB.
Apa cuma saya yah gak pernah kesampaian untuk mengunjungi acara keren yang bejibun dengan makanan-makanan enak ini 🙁 sedihh akutuu huhuhu. Padahal lama gak makan nasi goreng kambing mupeng nasgor kebon sirih
Hari itu saya datang sama anak dan istri, tapi agak malam, habis semuami makanan, banyakmi yang habis. Akhirnya cuma beli minum, tukar kecap terus cari makan di tempat lain. Huhuhu
kak dulu untungnya kita datang siang di hari pertama di
saya datang lagi sore di hari kedua ehhhh antrian bukan main
padahal pengenku lagi nasgor kambing kebon sirih
semog atahun ini ada lagi
lumayanki fee nya
eh
ajahahahahha
saya sendiri juga suka sekali sama event kuliner kak.. Nah festival jajanan bango ini salah satunya. Harganyapun ya sesuai dengan rasanya.. Aduh jadi lapar 🙁
saya sendiri suka sekali dengan event kuliner, kak. Nah Festival Jajanan Bango ini salah satunya.. Harganyapun ya sesuai dengan rasanya.. Aduh jadi lapar Haha
Saya kira selama ini Festival Jajanan Bango itu hanya menyajikan kuliner khas tempat kegiatan diadakan. Jadi kalau di Makassar, ya kuliner Makassar saja. Ternyata tidak yaa, enak dong jadi bisa coba kuliner dari daerah lain.
Kapan yaa kegiatan serupa bisa diadakan juga di Mataram? Heuheuheu. Atau biarmi diadakan di Makassar, asal pas ada saya. #situsiapa~