Sore belum menua ketika kami menjejakkan kaki menelusuri jalan papan yang dicat warna warni. Pengunjung tak banyak, terhitung hanya beberapa anak muda yang berjalan seiring dengan kami saat itu. Ridwan yang sumringah berjalan dengan agak cepat. Saya berulangkali menggapai lengannya berusaha menahan langkah kakinya. Jalan papan itu sempit, hanya cukup dilewati oleh dua orang dewasa jalan berdampingan.
Sinar matahari perlahan mulai nampak keemasan saat kami tiba di dermaga, menikmati hilir mudik perahu nelayan dan sepoi angin yang bertiup membelai helai dedaunan mangrove. Sesekali Ridwan berteriak, Bunda ada kepiting, bunda ada ikan, bunda ada perahu. Senja yang indah di Lantebung.
Ekowisata Mangrove Lantebung berlokasi di pesisir utara Makassar, tepatnya di Kampung Lantebung, Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea. Belakangan ini menjadi salah satu tempat wisata hits di Makassar, apalagi bagi anak muda yang selalu suka dengan lokasi wisata yang instagramable.
Jembatan kayu yang dicat dengan warna pelangi nampak mencolok di antara rerimbunan hijau hutan bakau. Jembatan yang dijuluki Dermaga Pelangi ini menghubungkan pintu masuk di ujung hutan hingga ke dermaga di bibir pantai yang menghadap tepat ke Selat Makassar.
Selain itu, jembatan ini difungsikan juga sebagai tempat perahu nelayan ditambatkan. Panjangnya sekitar 270 meter dan dilengkapi dua pondok kecil yang bisa digunakan para pengunjung untuk beristirahat. Salah satu pondok ini berfungsi sebagai pusat informasi tentang mangrove sekaligus loket pembelian tiket masuk ke dalam ekowisata ini.
Rimbun hutan mangrove membentang sepanjang tiga kilometer dengan ketebalan 150 meter dengan posisi diapit Sungai Tallo dan Sungai Maros.
Mangrove merupakan tanaman bakau yang seringkali kita temukan di pingggiran pantai, berfungsi untuk mencegah terjadinya abrasi. Tapi ternyata, belakangan fungsi hutan Mangrove bertambah menjadi obyek wisata kekinian yang digemari anak muda generasi millenial.
Baca juga : Traveling Sehari di Makassar
Aktivitas Seru di Ekowisata Mangrove Lantebung
Beberapa aktivitas seru bisa dilakukan di Ekowisata Mangrove Lantebung, dengan harga tiket masuk yang sangat murah plus biaya parkir, tidak heran menjadikannya sebagai destinasi wisata favorit di Makassar untuk melepas lelah di akhir pekan.
Menunggu sunset menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan pengunjung Mangrove Lantebung. Suasana magis yang dirasakan saat matahari perlahan terbenam ditelan ombak menghadirkan lembayung senja menjadi pengalaman yang sangat berkesan.
Fotografi dan swafoto juga menjadi salah dua aktivitas favorit, warna warni jembatan menjadi background yang kece saat diupload di instagram.
Disediakan juga perahu nelayan yang disewakan dengan tarif terjangkau bagi pengunjung yang ingin berkeliling menelusuri area hutan bakau hingga ke bibir pantai. Bisa sekalian nih edukasi mangrove dan bird watching, pasti menyenangkan sekali.
Saat akan pulang, jangan lupa membeli kuliner tradisional, kepiting, ikan segar dan olahannya atau ole-ole suvenir yang banyak dijual olah warga sekitar.
Baca juga : Samalona dan 10 Tahun Persahabatan
Berkah Hutan Mangrove
Dulu, saat hutan mangrove belum serimbun ini, hembusan angin barat saat musim hujan kerapkali menimbulkan ombak pasang tinggi yang masuk ke dalam pemukiman penduduk. Bahkan rumah warga ada yang terendam hingga ketinggian satu meter.
Rumah penduduk di Lantebung yang dibangun dengan model rumah panggung sering dikhawatirkan akan roboh saat angin kencang berhembus. Sekarang, kondisi relatif aman terlindungi hutan mangrove yang menahan angin dan ombak pasang.
Hutan mangrove yang terjaga baik akan menjadi rumah yang nyaman bagi kepiting dan kerang untuk bertelur dan berkembang biak. Berkah buat warga sekitar yang menjadikan penjualan kepiting dan kerang sebagai penghasilan tambahan buat pemenuhan kebutuhan hidup.
Saat hutan Mangrove Lantebung difungsikan sebagai ekowisata, lagi-lagi warga sekitar menuai berkahnya dengan berjualan kuliner tradisional, kuliner olahan ikan dan kepiting atau ole-ole khas pantai berupa pernak pernik dari kerang-kerangan.
Hadirnya Ekowisata Mangrove ini semakin menambah keanekaragaman wisata alam yang ada di Indonesia. Sampai sekarang pun masyarakat Lantebung masih terus menanam mangrove agar kawasan sekitar semakin asri, dengan disupport oleh pemerintah terkait ataupun pihak-pihak swasta.
Semoga kita yang kemudian hadir sebagai penikmat ekowisata Mangrove Lantebung bisa memposisikan diri dengan baik, berwisata tanpa merusak alam.
Jangan ambil apapun selain foto, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan bunuh apapun kecuali waktu.
Referensi :
https://www.celebes.co/hutan-mangrove-lantebung
https://travelingyuk.com/ekowisata-mangrove-lantebung/182631
https://makassar.tribunnews.com/2020/06/22/lantebung-destinasi-wisata-mangrove-tak-jauh-dari-pusat-kota-makassar-cukup-bayar-rp-3000
Wisata mangrove skr ini memang jadi hype, tapi aku bakal support yg begini. Selain berguna utk alam Krn mencegah abrasi, tapi juga mnjdi objek wisata buat publik, dan kita JD tau pentingnya mangrove buat alam apa.
Wisata mangrove yg di JKT ada di PIK. Tp jujur sampe skr aku blm prnh kesana Krn lumayan jauh. Tapi ntr pengen deh melihat lgs mangrove di PIK seperti apa
Kata Nabila inimi tempat wisata yang murah meriah, hahaha.
Dia dan teman-temannya paling sering ke Lantebung sekadar berfoto menikmati terbenamnya matahari.
Hutan Mangrove yang pernah saya kunjungi adalah hutan Mangrove di Jeneponto. Cirinya kurang lebih sama, jalanan atau jembatan yang terbuat dari kayu yang dicat warna warni.
Kalau ada waktuta, ke sana bawa Ridwan pasti asyik juga.
Wisata Mangrove seperti ini adalah salah satu wisata yg perlu digalakan. Daripada ditebang , karena banyak sekali manfaat di Alam
Sekian lama aku selalu ingin mengunjungi area mangrove, tp sampe skrg ga kesampean juga, next kalau ada waktu luang ingin sekali aku menikmati suasana mangrove kek gini dah
Seru banget…
Berwisata ke Ekowisata Mangrove Lantebung. Karena anak-anak jadi belajar mencintai lingkungan. Tapi aga-aga serem kalau sudah mulai gelap yaa..
**kebanyakan nonton film Anaconda.
Pemandangannya sungguh cantik sekali digunakan untuk berfoto.
Mangrove selalu menarik untuk dikunjungi. Paling asyik nunggu sunset disini ya.
Btw salfok sama jembatan kecilnya tuh yang warna warni. Ingat rumah warna warni di pulau jawa.