Beberapa minggu ini, sudah semakin bosan dan muak dengan pertanyaan kapan? kapan? kapan? Arrhghhh, nda adakah pertanyaan lain yang lebih bermutu? Semisal bagaimana menurutmu tentang negerita ini? 😀
Senang rasanya mendengar kabar bahagia. Seorang teman akan menikah. Seorang lagi sedang berbahagia dengan kelahiran anak pertamanya. Dan yang seorang lagi sedang merayakan ulang tahun anak pertamanya. Dan yang saya tidak mengerti, diantara kabar bahagia itu, haruskah diselipkan pertanyaan kapan? Semoga saja jika kelak saya diberikan jodoh dan rejeki, saya lebih bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata2 itu kepada orang lain yang belom menemukan jodohnya, karena saya tau seperti apa rasanya.
Kata seorang teman, seperti itulah hidup. Lahir, tumbuh besar, remaja, dewasa, menikah, punya anak, tua dan kemudian kembali ke Sang Khalik. Seandainya saja sesimpel itu >.<
mana ko anbhar koment ko di postingannya tawwa nanie yang inie 🙂
sabarki kanda :D…. tetap semangat dan selalu bahagia 😀
Assalamu ‘alaikum ..
Salam kenal yah …
Ttg pertanyaan “Kapan” nda bakal habis. Cocok mi itu “Abaikan saja”.
Ntar kalo sdh nikah, ditanyaa terus “Kapan” punya anak, sdh itu ditanya lagi “Kapan” nambah .. kayak iklan KB di tivi … 😀
Abaikan saja 😀
Wassalam …
ganti pertanyaan deh
nikah moko itu, ndak capek pacaran terus?
#eaaaa
#carigaragara
#melesat