Konon, menganyam merupakan salah satu tradisi seni tertua di dunia. Aktivitas ini ditiru oleh manusia dari cara burung membangun sarangnya dengan menyatukan ranting-ranting. Bahan baku yang dapat digunakan dalam menganyam misalnya lidi, akar, pandan, eceng gondok, rotan, bambu dan lain-lain.
Berbagai bentuk kerajinan tangan dapat dibuat dari anyaman, baik yang mengedepankan fungsi atau keindahannya. Tikar, keranjang, tudung saji, nyiru,tas, piring, kap lampu, kursi, meja dan beragam furnitur lainnya sering kita jumpai dengan metode menganyam.
Gamacca, kids jaman old biasanya familiar dengan kata ini, apalagi yang pernah hidup di daerah pedesaan Sulawesi Selatan. Dulu, dinding rumah-rumah di desa menggunakan gamacca sebagai alternatif pengganti papan yang saat itu termasuk bahan bangunan yang lumayan mahal harganya. Dinding gamacca ini merupakan anyaman dari pelepah sagu yang diiris pipih. Ada juga yang menggunakan sayatan isi bambu untuk membuat dinding gamacca.
Bentuk anyaman lainnya yang juga sudah dikenal sejak lama adalah anyaman rotan. Dengan variasi desain yang sangat beragam, produk handmade dari anyaman rotan selalu memiliki nilai estetik yang tinggi sehingga harga jual pun bisa bersaing. Mungkin hal inilah yang mendasari mengapa kerajinan tangan anyaman rotan dipilih oleh Alfamart dalam Program Pemberdayaan Masyarakat : Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Kerajinan Tangan.
Saat saya tiba di Alfamart Landak Baru, pelatihan sudah berjalan. Para peserta dengan antusias mengikuti dengan bertanya lalu mencoba menganyam rotan sesuai arahan. Alat dan bahan sudah disediakan oleh pihak Alfamart, pun dengan pemateri yang kompeten di bidangnya. Ada sekira 20 orang perempuan yang menjadi peserta di bawah arahan Bapak Muhammad Tahir Dg. Ngeppe, seorang pengrajin anyaman rotan yang bermukim di Kampung Untia.
Sebelum dianyam, rotan terlebih dahulu direndam beberapa saat dalam air matang agar lebih lentur saat dianyam dan tidak gampang patah. Sebaiknya menggunakan air matang alias sudah dimasak untuk menghindari anyaman rotan cepat berjamur.
Saat baru mulai menganyam rotan, biasanya memang agak sulit. Seperti itu kan saat belajar hal yang baru, lama-lama juga akan mahir jika makin sering latihan. Yang terpenting adalah paham tekniknya terlebih dahulu, soal kerapihan anyaman akan mengikuti seiring semakin tingginya jam terbang dalam menganyam. Dan jangan lupa untuk lebih sabar dan teliti lagi. Hal ini yang ditekankan Daeng Ngeppe saat memandu para peserta.
Sekali dua kali terdengar seruan ibu-ibu, ih bagaimana mi disambung ini rotan, atau ededeh bagaimana mi lanjutannya inie 😀 Tapi dengan cepat mereka belajar. Beberapa utas rotan perlahan mulai berubah wujud menjadi wadah yang cantik berupa keranjang kecil.
Penasaran dengan step by step membuat keranjang kecil dari rotan? Ini dia :
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian sosial dari perusahaan. Komitmen Alfamart untuk berkontribusi positif dengan mengadakan program binaan yang bisa membantu warga patut diacungi jempol.
Baca juga cerita saat saya mengunjungi Rumah Singgah Alfamart
Menganyam rotan merupakan pertemuan yang ke-empat. Sebelumnya ada kegiatan membuat wadah dari pinggiran minuman gelas dan juga membuat frame dari kardus bekas, demikian kata mba Ulfa, Corporate Communication Alfamart, sambil menunjukkan foto-foto kegiatan sebelumnya.
Dengan mengikuti kegiatan seperti ini, diharapkan ibu-ibu bisa memanfaatkan ilmu yang didapatkan agar lebih produktif di waktu luang syukur-syukur bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga. Seperti cerita salah seorang peserta yang mengaku mendapat orderan membuat wadah sendok dan gelas berkat ilmu yang didapatkan dari program ini.
Sebelum tahun 2017 berakhir, masih akan adalagi kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti ini yang diadakan oleh Alfamart. Jadi penasaran, selanjutnya belajar membuat apalagi yaaa 😀
Wow keren sekali Kk Nanie bisa berbagi ilmu ke ibu-ibu lainnya. Bikinnya susah nggak sih Ka? rotan kan keras, saya ngebayanginnya bikinnya susah karena rotannya susah diatur wkwkwk.
Bukan saya yg berbagi kak Awie, saya ikut belajar juga, instrukturnya Daeng Ngeppe 😀
Sebelum dianyam, rotannya direndam dulu di air matang supaya lebih lembut dan tidak gampang patah 😀
Keren ya program CSRnya Alfamart. Menambah keterampilan masyarakat sekitar. Salut!
Iya kak, mantap lah
kerenn kak nanie
ini kalau dijual, ukuran kecil2 udah 60ribuan
pantesan tawwa mahal karena handmade yaaa.
Sebanding ji tawwa harganya dih, ka handmade
Senangnya tahu masih ada yang menjalani aktivitas sebagai perajin rotan.