Perjalanan sejarah nge-blog saya, jika dirunut kembali, tentu tidak akan bisa lepas dari satu kata “Paccarita”. Hanya satu kata, tetapi bermakna luas. Paccarita adalah tempat belajar banyak hal termasuk belajar berkomunitas, belajar berbagi, belajar menulis dan nge-blog. Paccarita adalah komunitas hore-hore, haha hihi, makan-makan, foto-foto dan jalan-jalan.
Di sini saya menemukan banyak hal baru yang tidak saya dapatkan dari pendidikan formal, saya memperluas pertemanan, mengalami perubahan positif, dapat kerjaan hingga ketemu jodoh di komunitas ini #ihik.
Baca juga :: Karena Blog, Saya Menemukan Keluarga
Paccarita adalah keluarga. Paccarita adalah rumah untuk pulang. Rumah hangat yang selalu menyambut penghuninya yang lama tak pulang. Rumah hangat yang selalu menyambut anggota baru. Bagi saya, Paccarita adalah rumah yang nyaman.
Paccarita Dulu
25 November 2006, awal terbentuknya Komunitas Blogger Makassar. Saya masih kuliah waktu itu. Semangat yang menggebu menjadi dasar kami memulai segalanya. Semangat yang mengawal event demi event yang digelar. Kami rela begadang malam demi malam, pontang-panting mencari sponsor, menjadi DPO karena uang yang tak cukup untuk membayar ini itu hahahha tapi semangat di dada mengalahkan semua.
Kopdar hampir setiap hari pun dijabani. Dan yang menyenangkan, setiap kali kopdar, menghadiri event, ataupun menggelar sebuah event, selalu ada reportase yang dituliskan di blog meskipun itu hanya daftar nama-nama peserta yang hadir dan apa saja yang diobrolkan.
Tak ada alasan untuk tidak mengupdate blog, karena setiap kali bertemu, yang diperkenalkan adalah nama blog. Kan malu kalo blognya tidak terupdate 😀
Paccarita Kini
25 November 2015, 9 tahun sudah usia komunitas ini. Sembilan tahun mengawalnya dengan fase naik turun. Dari gegap gempita bersama Rara, mati suri pasca Rara pindah ke Jakarta, bangkit kembali di era Daeng Ipul lalu dilanjutkan oleh Made. Makin ke sini, saya merasa semakin “jauh”. Saya sedang menikmati fase mengurus keluarga. Semangat berkomunitas terasa kian memudar. Pun semangat nge-blog kian hari kian menurun.
Selama tahun 2015, postingan di blog ini bisa dihitung dengan jari di sebelah tangan. Selalu saja ada alasan yang bisa dijadikan pembenaran untuk tidak mengupdate blog. Ide-ide yang terlintas akhirnya menguap tanpa sempat dituliskan. Jadwal-jadwal lomba blog dengan hadiah menggiurkan semua terlewati, bahkan beberapa postingan “pertanggungjawaban” hanya numpang di draft saja. *garuk-garuk tembok*
Paccarita Nanti
25 November di tahun-tahun berikut. Regenerasi merupakan isu yang sudah usang di setiap komunitas. Bagaimana setiap komunitas harus mencari generasi penerus agar komunitas tetap berjalan, demikian pula halnya dengan Paccarita.
Di tahun 2015, pucuk pimpinan Komunitas Blogger Makassar berganti, berpindah ke pundak yang lebih muda dan bersemangat. Banyak harapan yang dilambungkan, pun dengan doa. Semoga semangat kekeluargaan komunitas ini tetap terjaga, semoga jiwa-jiwa muda ini bisa meneruskan mimpi Paccarita untuk terus memperkenalkan blog, semoga semangat yang terbangun tidak lantas meluruh di tengah jalan.
5 bulan pasca pergantian ketua, saya merasa stuck. Tak banyak hal yang bisa saya sumbangkan, ide dan sumbangsih pikiran apalagi tenaga. Mungkin memang sudah saatnya untuk menepi dan memberikan kepercayaan pada yang lebih muda. Semangat ya Nunu dan tim!
**
Tak ada alasan untuk meninggalkan keluarga ini, bagaimanapun keluarga tetaplah keluarga. Melihatnya lahir kemudian merawatnya hingga berumur 9 tahun, tentu beragam emosi dan momen saling berkaitan sehingga terasa menyatu dalam diri.
Bahagia, canda tawa, air mata, hingga drama demi drama yang mewarnai perjalanan 9 tahun bersama Paccarita ini. Dan selalu ada waktu untuk mencocokkan cerita baik di kamar biru, tempat nongkrong yang ramai, pantai yang sepi hingga di [keranjang sampah] :))
Aku padamu Paccarita, teruslah tumbuh dan berkembang bersama kakak-kakak yang akan mengawal perjalananmu ke depan. Semoga semakin solid dan terus berbagi menularkan virus blog 🙂
yang penting sih harus ada drama, tanpa drama kita ga kaya gini sampai sekarang #eh
:))
Gak ada drama, gak rameeee #eh :))
keren komunitasnya, dan sudah lumayan lama juga berdirinya
Alhamdulillah, semoga tidak berhenti di tahun ke-sembilan tapi terus berkembang. Terima kasih sudah mampir ya 🙂
jadi kapan ki lagi kasi cocok cerita kak?
:))
Ayooo sudah lama nda ketemuan kasi cocok cerita :))
Baby Jo belum pernah ketemu Sedja 🙁
Kemarin setelah kopdaran sama Daeng Ipul di Lombok, Sedja kan nanya “Ma, itu Daeng Ipul siapa? (awalnya dia bilang Om wkwkwkwk). Dia bilang dia dulu pernah gendong Sedja waktu masih bayi”
Hahahaha. Terus saya kasih lihat foto-foto kopdarannya Sedja jaman bayi. Fotonya yang ikutan rapat di kafe apa itu di jalan pelita? wkwkwkwk. Baru deh dia lihat kalau Daeng Ipul juga ada di foto itu.
“Oooo..Daeng Ipul itu temannya Papa ternyata ya maa..”
Hahahha Sedjaaaa :)) iya blm pernah ketemuan sama babyjo, apa nunggu babyjo ke Lombok dulu baru ketemuan? :))
Paccarita itu awalnya angin mamiri yaa? Smoga kedepannya bisa lebih mengenal anggota yg lain
Paccarita itu nama yg diberikan untuk ikonnya Angingmammiri, yang kayak anak kecil warna kuning itu 😀